Penyebab Mengapa Pendapatan Toko Online Anda Sedikit (Dan Solusinya Sangat Sederhana)

Sesaat lagi, Anda akan saya berikan tips sukses jualan online yang akan membantu meningkatkan pendapatan Anda.

Teruskan membaca…

Saya akan mulai dengan satu informasi mengejutkan.

Mengejutkan sebab selain saya (Rusdianto), tidak satupun blog tips toko online, atau pakar social media dinegeri ini yang (akan) pernah memberitahu Anda.

Ini dia :

Tahukah Anda kalau 80 % pendapatan toko online Anda saat ini disumbang…. HANYA oleh 20 % aktifitas Anda?

Dengan kata lain, 80 % aktifitas Anda hampir tidak punya kontribusi pada pendapatan Anda ?

Sungguh pemborosan yang tidak dapat ditolerir, bukan ?

Bayangkan jika Anda memangkas 80 % aktifitas kurang berguna tersebut..

Sungguh penghematan yang luar biasa, benar ?

Dan sebagai gantinya…..

Anda fokus  mencurahkan seluruh uang, waktu & tenaga Anda untuk aktifitas yang termasuk dalam kelompok 20 % tersebut.. yang menjadi penyumbang 80 % pendapatan Anda.

Penjualan lebih banyak, pendapatan berlipatganda.

Nah, saya akan menunjukkan satu pemborosan paling besar yang termasuk dalam kelompok 80 % tersebut, dan cara memangkasnya dalam newsletter kali ini.

Siap ?

Kita mulai dari akar masalahnya…

Prinsip Pareto

Pada awal tulisan saya telah memperkenalkan Anda pada Prinsip Pareto80 % hasil selalu berasal dari 20 % penyebab.

Prinsip yang familiar dengan sebutan Aturan 80/20 itu diambil dari nama penciptanya Vilfredo Pareto (1848 – 1923)

Prinsip pareto

Situasinya tidak selalu tepat 80/20. Kadang-kadang 70/30,  90/10 atau 99/1.

Tapi ketepatan angka tidak penting, karena prinsip dasarnya sama; Yaitu hanya sebagian kecil faktor yang mengontrol sebagian besar hasil.

Dan prinsip ini berlaku universal pada semua segi kehidupan manusia.

Berikut contohnya :

  • 80 % dari total aksi kejahatan dilakukan oleh 20 % penjahat saja..
  • 80 % kesuksesan kabinet di setiap periode hanya disumbang oleh 20 % menteri. (termasuk pemerintahan Jokowi – JK).

Fenomena yang sama, tanpa kecuali, berlaku pada bisnis online shop. Juga.

Berikut contohnya :

  • 80% keuntungan toko online Anda berasal dari penjualan 20 % produk yang ada
  • 80 % hasil yang Anda capai dari bisnis online berasal dari 20 % waktu, uang atau tenaga yang Anda investasikan.
  • 80 % pendapatan yang Anda peroleh berasal dari 20 % sumber traffic.

Suka tidak suka Anda harus menerima fakta, kalau sebagian besar sumber daya Anda habis untuk hal-hal yang tidak menghasilkan.

Anda boros.

Anda tidak produktif.

(Maaf jika saya to the point. Saya orang Bugis)

Tapi saya tidak ingin Anda melakukannya lagi mulai hari ini.

Seperti janji diawal posting, saya akan menunjukkan satu aktifitas yang kurang menghasilkan namun paling banyak  membroroskan waktu, uang dan tenaga Anda.

Memangkas satu aktifitas ini saja, bisa menghemat banyak sumber daya, dan bisa digunakan mengerjakan aktifitas lain yang terbukti lebih menghasilkan.

“ Aktifitas apa yang Anda maksud, Rusdianto” Anda bertanya.

Dua kata….

Social media

Hampir setiap hari saya mendapat email pembaca yang menanyakan .

Bagaimana cara promosi di Twitter.

Bagaimana cara menulis posting Facebook yang menarik minat pembeli,

Bagaimana cara mendorong pengikut Instagram memesan produk.

Dan pertanyaan senada lainya …

(Padahal, saya sudah menegaskan Writepreneurs.com hanya berbagi tips pemasaran yang bisa diaplikasikan pada website milik sendiri)

Benar, Anda perlu menghabiskan uang, tenaga & waktu  di luar situs Anda sendiri untuk menjangkau konsumen.

Dan social media, tidak diragukan lagi menjadi prioritas pertama mengingat ada 20 juta orang Indonesia aktif berkicau di Twitter, dan 69 juta aktif di Facebook.

Tapi tunggu dulu.

Benarkah social media kunci sukses toko online ?

Ikuti saya menyelam lebih dalam

#1 Social media bukan milik Anda

Secanggih apapun metode promosi yang Anda gunakan, pemilk situs social media membatasi kontrol Anda..

Sebagai contoh, hal ‘gratis’ terbaik yang bisa Anda kendalikan di twitter adalah mengganti cover.

Menggantungkan bisnis Anda pada situs orang lain mutlak kebodohan. Setiap kali mereka melakukan perubahan, bisnis Anda otomatis berubah.

Sewaktu-waktu mereka boleh mendepak Anda karena dianggap melanggar TOS. Sering tanpa pemberitahuan sama sekali.. Dan jika mereka tutup, maka bisnis Anda ikut ke liang lahat bersama mereka ((ingat kasus penutupan Multiply ?).

Lalu mengapa Anda mau menghabiskan sumberdaya ditempat Anda tidak punya kendali sama sekali ?

#2 Social media tidak didesain sebagai pasar

Disisi lain, orang-orang berada disana juga bukan untuk belanja.

Rata-rata platform social media melarang aktifitas menjual.

Misalnya Facebook. Per- 1 januari 2015, Facebook  menegaskan kebijakan membatasi visbilitas posting yang ‘ Terlalu kental nuansa promosinya’. Posting-posting semacam itu tidak akan muncul di newsfeed fans Anda.

Secara tidak lansung, Facebook menyatakan perang terhadap pemilik bisnis yang menggunakan fan page mereka untuk menjual.

Bayangkan, setelah bertahun-tahun bercucuran keringat mengumpulkan fans satu demi satu, lalu mendadak Anda dilarang menjual kepada mereka.

Mengapa Facebook melakukannya ? Karena Mark Zuckerberg ingin Anda memasang iklan.

Tidak ada makan siang gratis.

Mungkin Anda belum tahu, Facebook telah mengubah aturan main dimana setiap posting organik Anda hanya menjangkau 3% dari fans Anda.

Hanya 3%, sementara 97% lainnya tidak, Kecuali, tentu saja, Anda beriklan – alasan mengapa Facebook sengaja membatasi visibilitas posting Anda 

Pikirkan ini, 97 % dari orang-orang yang dengan sukarela menjadi fans Anda, ingin mengetahui setiap posting terbaru Anda, tapi Facebook kemudian ‘memaksa’ Anda untuk membayar iklan agar semua fans Anda bisa melihat setiap posting Anda.

Saya tidak heran ketika Forrester yang dikutip disini, menurunkan laporan bahwa Facebook & twitter adalah sampah. Hanya buang-buang waktu bagi perusahaan atau merek yang beraktifitas disana.

#3 Kualitas pengunjung dari social media terbukti paling buruk

Seberapa buruk ?

Silahkan melihat sendiri hasil riset Custora dibawah :

  • Pencarian organic menempati posisi pertama menyumbang 15,8 % transaksi e-commerce.
  • Disusul ditempat kedua, email sebanyak 7 %.
  • Tempat ke-empat adalah referral dari situs lain sebesar 6, 4 %.
  • Sementara facebook hanya menyumbang 0,17 % dan…
  • Di posisi paling buncit ditempati Twitter yang hanya menyumbang < 0,01 %

Saya pernah mengatakan ini sebelumnya….

Pengunjung dari social media kebanyakan window shopper.. Sering terjadi mereka adalah tipe orang yang dilanda kebosanan, bingung mencari cara membuang waktu, sehingga entah mengapa mereka klik link di tweet Anda – percaya saya, banyak orang seperti itu.

Sementara disisi lain, aktifitas di toko online Anda menyumbang 80% dari total penghasilan Anda

Disinilah Anda mengkonversi setiap pengunjung yang datang menjadi pembeli.

Tidak peduli berapa banyak pengunjung, Anda pasti bangkrut jika tidak satu pun dari mereka yang membeli.

Baik. Sekarang Anda tahu faktanya.

Pertanyaannya kemudian, Berapa banyak aktifitas yang Anda habiskan di toko online Anda ?

Apakah Anda pernah melakukan aktifitas yang berkontribusi besar terhadap penjualan, seperti…

(Anda menggeleng).

Jika Anda selalu bertanya mengapa penjualan Anda sedikit, maka itulah jawabannya.

Memang benar daftar aktifitas diatas tidak se-sexy posting status di facebook.

Namun faktor-faktor itulah yang berkontribusi 80 % lebih pada penghasilan toko online Anda.

Saya ulangi. daftar aktifitas diatas menyumbang 80 % total pendapatan Anda.

Dan terbaik dari semua, website Anda 100 % dalam kontrol Anda.

Anda bebas mengubah desain, menerbitkan artikel pemasaran, menginstal software… dan melakukan apa saja yang bisa meningkatkan penjualan,

Disclaimer : Saya tidak membenci social media. Saya tahu pemilik toko online yang mendulang banyak keuntungan melalui Facebook. Maksud artikel ini mengingatkan agar tidak menggantungkan nasib bisnis Anda pada platform milik orang lain.

Sekarang pilihan ditangan Anda.

Terus menghabiskan waktu, tenaga & uang Anda di platform milik orang lain… atau fokus mengembangkan toko online Anda sendiri ?

Selanjutnya…

Anda tahu diluar sana banyak pemilik toko online yang tersesat, karena terus-meneurs menghabiskan waktu, tenaga dan uang mereka di social media…

Nah, Anda bisa menyelamatkan mereka juga dari kesesatan yang sama dengan cara berbagi tips bermanfaat ini di akun media sosial Anda sendiri.

Tinggalkan komentar

Masih Kurang?

Mau tips jualan online lagi?