Besar cerita, blog kini menjadi salah satu alat terbaik pemasaran online.
Tapi bagaimana jika Anda sudah lama blogging, namun tidak berdampak pada penjualan produk Anda ?
Apakah itu berarti blogging tidak cocok untuk kategori produk Anda ?
Jawabnya, tidak – Saya tahu orang yang sukses menjual kolam renang lewat blog.
Jika anda belum berhasil, kemungkinan besar cara blogging Anda yang perlu perubahan.…dan jika Anda berada dalam situasi diatas, maka posting ini untuk Anda.
Saya akan menunjukkan cara memperbaiki metode blogging Anda lewat sebuah studi kasus.
Daftar Materi
Studi kasus bisnis online produk kesehatan & kecantikan
Saya memilih blog Rumah Amika sebagai studi kasus kita kali ini – Berdasarkan permintaan saudari Ninong Nindarti.
Rumah Amika menjalankan bisnis online yang menjual produk kesehatan dan kecantikan. Walau demikian, apa yang Anda pelajari dari kasus ini berlaku untuk semua kategori.
Singkat cerita, setelah melakukan audit cepat, kami menemukan sedikitnya 4 faktor yang bisa menyebabkan Rumah Amika gagal menjual produk di blog mereka :
Faktor #1 Platform blogging : Free Blog vs Self Hosted
Rumah Amika menggunakan platform gratis Blogger.com. Dengan kata lain, Rumah Amika memilih menyerahkan nasibnya ke tangan google sebagai pemilik.
Benar. Pilihan platform menentukan masa depan bisnis online Anda.
Sekarang bayangkan….
Ada pemilik gedung yang memberikan Anda ruangan gratis untuk membuka toko..
Seiring waktu toko Anda mulai berkembang…dan terus berkembang.. Lalu tiba-tiba si pemilik membuat kebijakan baru. Mereka menutup gedung.
Bisnis Anda berakhir seketika …dan anda tidak bisa berbuat apa-apa. Anda hanya penumpang, setelah semua.
(Penutupan platform blog multiply bisa jadi pelajaran bagi Anda).
Tapi tunggu dulu, bukankah itu gratis ?
Keliru… Blog gratis hanya ilusi.
Bagaimana anda bisa menyebutnya gratis ?
Mereka membatasi Anda melakukan kustomisasi.. Mereka membatasi Anda menginstal plugin, atau menambahkan perangkat yang dapat meningkatkan kinerja bisnis Anda.
Mereka bahkan boleh mendepak Anda bila dianggap melanggar aturan…sering tanpa pemberitahuan sama sekali.
Ketidakadilan sistem bagi hasil digital menimpa Anda jika membuka usaha di situs orang lain.
Ibaratnya Anda petani penggarap… dan merekalah tuan tanahnya. Anda yang bekerja keras memproduksi konten, tapi mereka yang menuai hasil dari sponsor.
Jika Anda memandang blog sebagai asset bisnis, Anda mesti melindunginya. Amankan asset Anda di tempat Anda memegang kendali.
Segera register domain dan sewa hosting sendiri.
Faktor #2 Strategi konten : Produk vs pelanggan ?
Rumah Amika mengikuti cara blogging kebanyakan bisnis online di negeri ini. Model yang memanfaatkan blog untuk menjual lansung.
Apa yang dimaksud menjual lansung ?
Anda bisa melihat sendiri jika posting di blog Anda lebih mirip advertorial.
Anda seolah memaksakan penjualan dalam ‘satu tembakan’ : ini produk saya, dan kalian harus membelinya.
Sekarang coba posisikan diri Anda sebagai pengunjung.
Bayangkan jika ada orang asing mendatangi Anda…lalu tanpa basa-basi menawarkan produknya kepada Anda ?
Pemasaran online membutuhkan kesabaran.
Jarang ada konsumen online yang merogoh koceknya pada kunjungan pertama. Butuh berkali-kali kunjungan sebelum mereka berminat pada produk Anda..
Berapa kali ? Tergantung.
Sebagai acuan, Marcus Sheridan, pemilik perusahaan kolam renang & kolam air panas Rivers Pools & Spa di USA, pernah melakukan riset di websitenya tentang hal itu.
Ia menemukan bahwa pelanggan yang membeli kolam renang adalah mereka yang telah membaca 30 atau lebih halaman di website-nya.
Menjual kosmetik atau minuman herbal mungkin tidak perlu kunjungan sebanyak itu.
Tapi faktanya tetap, Anda perlu waktu & kesabaran sebelum menutup penjualan.
Jadi bagaimana cara tepat memasarkan produk – jasa melalui blog ?
Saya akan merujuk Neil Patel sebagai contoh, seorang konsultan pemasaran online papan atas – kliennya antara lain Microsoft, Amazon, eBay….
Neil mengaku semua kliennya berasal dari blognya, Neil Patel.
Tapi coba lihat setiap posting di blognya. Neil bahkan tidak pernah menawarkan jasanya kepada pembaca.
Jadi apa yang dilakukan oleh Neil ?
Neil Patel secara teratur mengisi blognya posting seputar teknik SEO, meningkatkan traffic, link building dan konversi. Dia membagi pengetahuan kepada pembaca yang ingin meningkatkan performa situs perusahaannya.
Konsultan lain mungkin sulit mengikuti cara Neil… kedengarannya seperti menjual rahasia dapur.
Namun di mata pembaca, apa yang dilakukan Neil justru menegaskan keahlian Neil dibidangnya..
Dan ketika perusahaan mereka (atau kenalan mereka) butuh konsultan pemasaran, tebak siapa yang mereka kontak ?
Hei, orang ini sangat ahli dibidangnya, jadi sebaiknya kita menyewa dia.
Untuk memudahkan klien menghubungi, Neil cukup mencantumkan link ’consulting’ pada bar navigasinya.
Sekarang kembali ke contoh kasus..
Saya menyarankan Rumah Amika mengubah strategi kontennya. Rata-rata posting di blog mereka fokus pada produk mereka sendiri..
Pelanggan tidak peduli pada produk Anda. Mereka hanya peduli pada dirinya sendiri.
Jadi pertama-tama, posting Anda mesti fokus pada kepentingan pelanggan. Identifikasi masalah mereka, kemudian berikan solusinya lewat posting Anda.
Konten yang fokus pada pelanggan tidak menawarkan produk… bila perlu tidak menyebutkan nama produk…
Lalu bagaimana cara & kapan waktunya menjual ?
Tujuan sebenarnya dari blogging untuk memasarkan produk adalah meningkatkan kesadaran konsumen….
Dalam kasus Rumah Amika, itu berarti mendidik pembaca pentingnya menjaga kecantikan dan kesehatan menggunakan bahan alami (yang menjadi unique selling proposition produk-produk Rumah Amika)
Jika mereka tidak peduli dengan kesehatan, segala usaha Anda menjual produk herbal berakhir sia-sia. Ibaratnya Anda berusaha menjual kitab suci pada penganut atheisme.
Tidak perlu terburu-buru.
Hanya soal waktu bagi pembaca sebelum membuka halaman produk Anda. Ketika itu terjadi, artinya mereka sudah siap membeli… disitulah Anda menjual.
Salah satu contoh sukses metode ini yaitu susu merek Anlene. Sebelum iklan edukatif mereka masuk ke pasar, siapa yang peduli dengan susu penguat tulang ?
Tapi sekarang situasinya berbeda. Semua berkat konsistensi mereka mendidik konsumen mengenai bahaya osteoporosis…
Setelah konsumen sadar, penjualan akan mengurus dirinya sendiri
Faktor #3 Kredibilitas blog
Sebelumnya, kita perlu menyamakan persepsi.
Media online tidak merubah aturan main. Pemasaran offline atau online, semua masih tentang Orang.
Itu sebabnya blog Anda wajib menampilkan diri Anda sebagai orang yang bisa dipercaya. Jika tidak, Anda dalam masalah besar. Konsumen membeli setelah mempercayai Anda nyata seperti mereka…
Faktor kredibiltas ini tampaknya perlu mendapat perhatian Rumah Amika…dan berikut 3 saran kami untuk meningkatkan kredibiltas blog mereka :
1. Menampilkan foto pengelola pada halaman Tentang (About)
Jika Anda tidak menampakkan wajah Anda, berarti Anda sedang menyembunyikan sesuatu. Sesederhana itu.
Konsumen ingin bertransaksi dengan orang … dan di dunia maya, nama dan foto yang pertama-tama merepresentasikan orang.
Sedikit menambahkan latar belakang kantor atau ruang pajang produk, juga dapat meningkatkan kredibilitas – tidak masalah meski Anda solopreneur yang mengelola bisnis rumahan.
Salah satu contoh baik halaman About bisa Anda lihat di blog Picky Eater.
2, Menampilkan profil penulis
Hasil riset Princeton Survey Research Associates menemukan bahwa, 80 % pengguna ingin tahu siapa yang menjalankan situs sebelum mempercayai informasi di situs tersebut.
Jika mereka tidak mempercayai isi posting Anda, jangan harap Anda bisa menjual kepada mereka.
Masalahnya, bagaimana cara pembaca bisa mempercayai nasehat kesehatan yang datang dari seorang anonim, tanpa nama dan foto ?
Cara menampilkan bio penulis yang bagus seperti terlihat pada blog milik Handoko Tantra ini.
3. Mencantumkan alamat fisik
Mana yang lebih Anda percaya ?
Penjual yang hanya bermodal alamat email dan facebook fan page.. atau mereka yang mencantumkam alamat fisik (meski itu bisnis rumahan).
Faktor #4 Navigasi blog
Jika Anda mengira pengunjung meluangkan waktu mencermati semua menu navigasi yang Anda tampilkan, Anda salah.
Hasil riset Jacob Nielsen menemukan, pengguna web hanya punya waktu kurang dari 10 detik sebelum memutuskan tinggal atau pergi. – Ada riset yang menemukan waktunya malah kurang dari 4 detik.
Menghadapi situasi over navigasi, lebih sering daripada tidak, pengguna mengambil keputusan meninggalkan situs Anda…
Jadi menyederhanakan navigasi merupakan pilihan terbaik. Lebih tepatnya lagi, Anda memilihkan apa yang Anda ingin mereka pilih.
Orang tidak tahu apa yang mereka inginkan sampai Anda memberikannya kepada mereka – Steve Jobs
Kita mulai dari bar navigasi
Proses menyederhanakan navigasi Rumah Amika cukup mudah, walaupun semua menu terlihat sama pentingnya – seperti screenshot diatas.
Berikut saran menu yang sebaiknya ditampilkan pada bar navigasi Rumah Amika :
1. About | Tentang
Jika Anda memeriksa statistik google analityc, kemungkinan besar halaman Tentang Anda merupakan halaman kedua terbanyak mendapat kunjungan.
Sepertinya ini sifat alami pengguna web. Pengunjung ingin tahu siapa Anda (dan perusahaan Anda)….serta apa yang anda tawarkan untuk membantu mereka – Anda melakukannya di writepreneur, benar ?
Jadi Anda berkesempatan besar meraih kepercayaan pengunjung jika mereka membuka Halaman Tentang… Tanpa kepercayaan, tidak ada bisnis. Itu sebabnya Anda melihat semua situs di web menampilkan menu link ke halaman ini.
2. Produk | Service
Anda menjual produk.. karena itulah alasan Anda blogging.
Tapi bagaimana jika Anda menjual banyak produk ? Sementara Anda ingin mengurangi pilihan pada bar navigasi.
Alih-alih menampilkan semua produk tunggal –bayangkan jika Anda punya 53 produk ?
Sebaliknya, Anda membuat satu halaman katalog yang berisi deskripsi singkat masing-masing kategori produk. Link ke halaman inilah yang anda tampilkan pada bar navigasi.
Kemudian pada halaman katalog Anda baru memasang link ke setiap halaman produk.
3. Contact
Ada 2 alasan mengapa wajib menampilkan alamat kontak.
Pertama, meningkatkan kepercayaan konsumen. Tidak ada yang mempercayai penjual yang tidak jelas keberadaaannya.
Kedua, ini rantai terakhir dari konversi. Anda menggagalkan bisnis Anda sendiri jika menyulitkan pelanggan menemukan cara menghubungi Anda.
Dan mengapa mesti ditempatkan paling akhir ?
Ini konvensi. Sejak awal, pengguna web terbiasa menemukan (dan mencari) alamat kontak di ujung bar navigasi (selain di footer). Jadi disarankan tidak melanggar kebiasaan ini.
Dan pekerjaan Anda pun selesai
Kita sengaja, hanya memberi 3 pilihan pada pengunjung ; mengenal Anda, meneliti produk Anda.. untuk kemudian mengontak Anda…
Itu adalah rute yang Anda butuhkan untuk mengkonversi pengunjung ke pembeli..
Disisi pengunjung… membuka 3 halaman diatas sudah mencukupi kebutuhan informasi mereka sebelum memutuskan bertransaksi dengan Anda.
Menambahkan pilihan potensial mengalihkan mereka mengambil rute yang tidak Anda inginkan.
Sekarang Anda bertanya, bagaimana dengan sisanya ?
Misalnya bagaimana dengan link ke halaman Cara Order dan Price List ?
Menurut Anda, kapan konsumen butuh informasi harga dan cara order ? Setelah mereka meneliti produk, benar ?
Karena itu kedua jenis informasi tersebut sebaiknya disatukan pada setiap Halaman Produk.
Selanjutnya…
Bagaimana dengan Sidebar ?
Menambahkan aneka macam widget pada sidebar terkadang membuat pemilik blog merasa canggih… atau terlihat keren – Saya tahu rasanya.
Kabar baiknya (atau buruk), web menyediakan ribuan widget gratis buat Anda..
Tapi bisnis online tidak butuh ‘blog keren’…. Anda butuh blog yang menjual.
Jadi apa saja yang perlu tampil pada sidebar ‘blog yang menjual’ ? Prinsipnya sama dengan bar navigasi. Anda menampilkan hanya menu yang berperan mendorong konversi.
Dan berikut saran kami untuk Rumah Amika :
1. Calls To Action (CTA)
Sebagian besar pengujung yang datang dari mesin pencari mendarat di halaman single post.
Pertanyaannya, apa tindakan yang anda inginkan dari pengunjung setelah membaca posting Anda ?
Baik, Anda sudah menyediakan menu pilihan pada bar navigasi.. mereka dapat membuka halaman Tentang.atau halaman produk Anda..
Tapi ada cara efektif jika Anda ingin mendorong segera konversi pembaca ke pembeli.
Caranya dengan memasang tombol panggilan untuk bertindak pada bagian atas sidebar.
Isi CTA berbeda bagi setiap blog bisnis online. Tergantung kategori produk serta tujuan konversi Anda..
Yang paling populer, CTA yang menawarkan berlangganan newsletter dengan imbalan alamat email -seperti blog dr. Bailey.
(Banyak bisnis online yang menggunakan email sebagai sebagai alat pemasaran – email marketing. Jadi disini blog berfungsi membangun daftar email).
Bagaimana dengan Rumah Amika ?
Saya menyarakan Rumah Amika menguji CTA : Download katalog produk.
Cara ini mengantisipasi pengunjung yang tidak sempat membuka halaman produk.. atau mereka yang lebih nyaman meneliti produk saat offline – Atau mereka bisa mencetaknya di kertas.
Rumah Amika tinggal mengemas ulang brosur cetaknya kedalam bentuk ebook yang bisa didownload.
2. Testimoni
Seperti domba, manusia juga mengikuti kawanan
Jarang ada orang bersedia menjadi pengguna pertama.. apalagi produk kecantikan. Tapi mereka cenderung mengikuti, jika Anda menunjukkan orang-orang yang telah menggunakan produk Anda.
Nah, salah satu cara menunjukkannya yaitu melalui testimoni pada homepage – seperti Social Triggers :
Jika Anda punya testimonial lebih banyak lagi, sebaiknya membuat satu halaman khusus testimoni, kemudian pasang link kesana.
3. Logo pengakuan
Sertifikat pengakuan dari pihak ketiga juga merupakan bukti sosial. Fungsinya sama dengan testimoni, yaitu meningkatkan kredibilitas produk.
Mengapa ?
Karena pengakuan dari lembaga otoritas memberi jaminan –biasanya soal keamanan atau mutu- bagi konsumen.
Anda boleh membandingkan suplemen kesehatan yang mendapat sertifikat BPOM dengan yang tidak…. Atau produk daging olahan yang mencantumkan logo halal MUI dengan yang tidak..
Anda pilih yang mana ? – Lihat contohnya pada brand Faila Putri :
4. Daftar posting terpopuler
Semakin banyak posting Anda dibaca, semakin mendorong minat & kepercayaan pengunjung pada produk Anda.
Tapi alih-alih menyesaki sidebar Anda daftar puluhan kategori (arsip)… Lebih efektif jika Anda menampilkan daftar 5-10 posting terpopuler…
Selain lebih deskriptif karena menampilkan judul posting, kata ‘terpopuler’ juga salah satu kata yang paling menarik perhatian manusia. – Contohnya di PanduanIM ini.
Mengurangi pilihan meningkatkan konversi
Saya menyarankan Rumah Amika menguji 4 menu diatas pada sidebar mereka… sementara sisanya dihilangkan atau digabung – contohnya mereka bisa memasukkan jenis & cara pembayaran pada halaman produk.
Pengguna hanya fokus pada beberapa hal, dan mengabaikan sisanya – Jacob Nielsen
Jangan sampai selera artistik Anda mengacaukan navigasi pengunjung.
Menguji hasil perbaikan
Tidak ada teknik yang menjamin bisa memberikan hasil yang sama bagi setiap orang. Itu sebabnya ada beragam tips pemasaran online diluar sana.
Yang terbaik tentu saja dengan melakukan pengujian di blog Anda…kemudian pelajari hasilnya.
Selanjutnya..
Jika Anda kenal seseorang yang sedang kesulitan menjalankan bisnis online.. Anda bisa membantu mereka dengan membagikan posting ini via Twitter & Facebook.
Dan biarkan saya mewakili mereka mengucapkan terima kasih atas bantuan Anda.