Sesaat lagi, Anda akan mengetahui cara meningkatkan penjualan online shop yang jarang sekali dibahas di seminar atau workshop gratis dan berbayar.
Baca terus…
Jika Anda menampilkan banyak produk – katakanlah puluhan item – di homepage Anda sekarang, berarti Anda telah mengusir pergi banyak pengunjung online shop Anda tanpa membeli apa pun.
Dan ketika Anda mengurangi jumlah produk yang ditampilkan, maka peluang Anda menjual produk dapat melesat hingga 600 %.
Benar yang Anda baca, peningkatan hingga 6 X lebih banyak. Itu perbedaan antara menjual 3 item/hari vs. 18/item perhari (Anda akan mengetahui hasil riset yang membuktikannya dalam posting 1.326 kata ini).
Dengan kata lain, tips menjual ‘lebih banyak lebih baik’ yang Anda anut selama ini sebenarnya telah menyabotase penjualan Anda sendiri.
Tapi jangan khawatir, saya akan menunjukkan cara memperbaiki kesalahan tersebut.
Saya akan memberitahu Anda, jumlah ideal produk yang harus ditampilkan di online shop Anda untuk dapat meningkatkann penjualan Anda hingga 600 %.
Tapi sebelum itu biarkan saya memberikan sedikit pengantar…
Mengurangi pilihan meningkatkan penjualan online shop. Terbukti.
Pada tahun 2000 silam, Professor Sheena Iyengar dari Columbia University melakukan percobaan menjual selai.
Professor Sheena membuka stand penjualan selai di sebuah supermarket selama 2 hari sabtu berturut-turut.
Pada hari sabtu pertama, dia memajang 24 rasa selai.
Hari sabtu berikutnya dia hanya memajang 6 rasa selai.
Selama 2 hari itu dia mempersilahkan setiap pengunjung supermarket singgah mencicipi rasa selai, gratis.
Sekarang Anda bertanya, mana yang menghasilkan lebih banyak penjualan ?
Pada hari sabtu pertama, sebanyak 60 % pengunjung tertarik singgah mencicipi, dan 3 % dari mereka membeli selai.
Pada hari sabtu kedua, hanya 40 % pengunjung yang tertarik singgah mencicipi, TAPI 30 % dari mereka membeli minimal 1 rasa selai.
Hanya dengan mengurangi pilihan dari 24 rasa ke 6 rasa, penjualan selai melambung hingga 600 %.
Sebelum saya menunjukkan cara menerapkan pengetahuan ini kedalam bisnis online shop Anda, saya merasa perlu menjelaskan lebih dulu alasan mengapa konsumen berperilaku demikian.
Kelumpuhan analisis
Tertarik vs. membeli adalah 2 keputusan otak yang berbeda.
Otak tidak perlu bekerja keras untuk tertarik pada sesuatu. Riset Prof. Sheena Iyengar menunjukkan, memajang 24 rasa selai menarik singgah lebih banyak pengunjung.
Namun respon berbeda saat orang mengambil keputusan membeli. Taruhannya lebih tinggi, yaitu berpisah dengan uang yang telah susah payah mereka kumpulkan.
Maka membeli menjelma pekerjaan yang menguras mental, melemahkan stamina dan menurunkan konsentrasi.
Konsumen perlu memahami setiap informasi yang tersedia. Mencermati setiap fitur produk. Membandingkan harga dengan produk pesaing, ditempat lain. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangan masing-masing produk & penjual…. Dan posting ini akan penuh jika Anda memaksa saya terus menambahkan
Daftar pekerjaaan diatas berlaku untuk satu item produk.
Bayangkan jika Anda menampilkan seluruh portofolio produk Anda.
Konsumen Anda akan menderita kelumpuhan analisis.
Psikolog sosial menyebutnya sebagai fenomena Informasi yang berlebihan, Fenomena dimana saat diperhadapkan pada banyak pilihan, orang cenderung tidak memilih satu pun dan beralih ke hal lain. Dengan kata lain, mereka kehilangan motivasi (demotivasi).
#TipsTokoOnline Semakin banyak produk yang Anda tampilkan, semakin sedikit yang terjual.
Baik, sekarang Anda paham.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana menyalin pengetahuan ini sebagai cara berjualan di online shop Anda.
Lebih tepatnya lagi…
Bagaimana cara menentukan jumlah produk yang ditawarkan?
Mohon jangan salah sangka dulu.
Saya tidak menyarankan Anda buru-buru memangkas portofolio produk Anda saat ini, misalnya dari 50 model menjadi 5 model saja. Merampingkan dengan menghilangkan adalah 2 hal yang berbeda.
Tidak ada angka permanen dalam menentukan jumlah produk yang dipajang. Setiap industri dan setiap online shop berbeda.
Namun hasil penelitian saya pada Amazon, Modcloth, Zappos & Nordstrom minggu lalu menemukan rentang pilihan 4 – 6 item sebagai jumlah ideal.
(Mungkin mereka meniru hasil percobaan Prof Sheena, atau boleh jadi angka 6 ini cuma kebetulan)
Saya sengaja memilih contoh kasus 4 raksasa e-commerce diatas, karena mereka terkenal selalu melakukan pengujian pada setiap elemen situs-nya.
Jadi dengan izin saya (Rusdianto), Anda boleh mencoba cara berjualan online yang menguntungkan ini pada online shop Anda.
Berikut 3 tempat yang cocok di online shop Anda untuk mempraktekkan trik ini :
1. Kategori produk pada bar navigasi
Supermarket sebenarnya telah lama mempraktekkan trik ini.
Jika Anda perhatikan, mereka sengaja mengelompokkan produk yang sama kedalam satu zona, kemudian melengkapi dengan papan petunjuk (navigasi), sehingga pengunjung tidak kebingungan menentukan arah kaki melangkah.
Online shop Anda tidak berbeda.
Alih-alih menampilkan kategori produk yang luas, kelompokkan produk Anda ke dalam maksimal 6 kategori utama, baru kemudian (jika Anda menggunakan menu drop down pada bar navigasi) memecahnya kedalam sub-kategori.
Misalnya Anda menjual segala jenis produk fashion dari ujung kaki sampai kepala. Maka untuk produk sepatu, Anda tidak perlu menampilkan Heels, wedges, boots, flats & sandals, pada bar navigasi utama. Sebagai gantinya, kelompokkan mereka kedalam satu kategori; Shoes.
2. Produk terpopuler & terbaru pada homepage
Saya selalu menganjurkan klien saya untuk menampilkan produk-produk terbaru dan terlaris mereka di homepage. Jika Anda belum, lakukan sekarang karena trik ini telah menjadi standar industri e-commerce. (sesuatu menjadi standar karena telah terbukti efektifitasnya)
Mari saya tunjukkan alasannya :
- Pertama, kata’Baru’ termasuk salah satu kata paling menarik perhatian otak
Otak kita tertarik pada kebaruan, dalam segala hal.
- Kedua, kata ‘Laris’ adalah social proof., membuktikan kepada calon pembeli bahwa banyak orang sebelum mereka yang telah membeli produk tersebut (Laris adalah cara lain untuk mengatakan populer).
Disatu sisi, manusia punya kecenderungan untuk menjadi bagian dari segala hal yang berbau populer. Disisi lain, juga ampuh menghalau keraguan mereka. Jika banyak orang telah membeli, tentu produk ini benar-benar baik. Benar ?
Tapi bagaimana jika dalam satu waktu Anda meluncurkan sekaligus 10 model terbaru.
Atau statistik penjualan Anda menunjukkan lebih dari 10 model yang sangat laris..
Efek kebaruan dan kepopuleran menjadi tidak efektif lagi mendorong pembelian, jika Anda tergoda memamerkan semuanya.
Jadi sebaiknya menghindari godaan itu, seperti yang dilakukan Amazon.
Tidak bisa dipungkiri, sebagai toko online nomor satu dunia Amazon punya ribuan produk terlaris.
Tapi apa yang saya temukan saat penelitian untuk posting ini, mereka hanya menampilkan 5 item saja, seperti terlihat pada screenshot dibawah :
Modcloth juga mengikuti praktek yang sama saat merilis produk terbaru mereka.
Dan Modcloth kembali melakukan hal yang sama pada area produk terlaris mereka.
Disini Modcloth sedikit berinovasi dengan mengatur produk dalam format 2 susun, sehingga terkesan lebih sedikit.
Catatan : Saya belum melihat tampilan 2 contoh toko online diatas pada perangkat smartphone dan tablet saat posting ini terbit
3. Related / recommended / similar product pada halaman produk
Up-sell atau cross-sell di halaman produk adalah cara menjual favorit banyak pemilik online shop yang ingin jualan mereka cepat laku. Biasanya dengan menawarkan produk sama tapi memiliki fitur lebih banyak, produk pengganti atau accessories pelengkap.
Praktek ini menggoda mereka untuk menampilkan beragam pilihan kepada pelanggannya.
Namun merekomendasikan terlalu banyak pilihan dapat menjadi bumerang, juga.
Konsumen tidak hanya mengabaikan penawaran Anda (akibat kelumpuhan analisis), tapi juga cenderung membatalkan pembelian barang yang telah mereka masukkan kedalam keranjang. Saya & Nonik menyebutnya sebagai efek buruk keserakahan
Jadi berhati-hatilah.
Sekali lagi, menawarkan 4 – 6 produk di area ini dipraktekkan oleh ecommerce top dunia.
Seperti yang ditunjukkan Zappos di halaman produknya.
Nordstrom juga mempraktekkan hal yang sama pada halaman produk mereka.
Lebih sedikit pilihan, lebih banyak penjualan
Merampingkan jumlah produk yang Anda tawarkan adalah pekerjaan mudah. Lebih kepada soal kemauan daripada soal teknis.
Perubahan kecil, cenderung sepele, tapi dampaknya besar sehingga tidak ada alasan Anda menundanya lagi. .
Dan tolong jangan berjanji ‘Tentu Rusdianto. saya akan mengerjakannya nanti setelah ada waktu luang’.
Hah, waktu luang ?
Demi kebaikan Anda, ijinkan keterusterangan ala orang Bugis saya melukai perasaan Anda, sedikit.
Apa yang Anda maksud dengan ‘waktu luang’ itu tidak lebih dari kebohongan pada diri sendiri.
Anda tahu pasti bahwa waktu luang yang Anda janjikan itu tidak pernah ada.
Menunggu waktu luang hanyalah cara Anda selama ini membenarkan kebiasaan Anda menghindari pekerjaan. Benar ?
Dan percayalah, waktu luang itu tidak akan pernah datang kecuali Anda menciptakannya.
Kapan ?
Sekarang.