Bagaimana jika Anda bisa mengubah window shopper menjadi pembeli dengan menggunakan psikologi penjualan ?
Dan itu terjadi hanya dengan melakukan beberapa perubahan kecil, mudah & cepat pada toko online Anda ?
Tentu Anda berpeluang meningkatkan penjualan, karena sebagian besar pengunjung Anda window shopper.
Dan meskipun niat awalnya cuma ‘cuci mata’, window shopper tak bisa memungkiri ketertarikannya pada produk Anda. (itu sebabnya dia mengunjungi toko online Anda)
Ketertarikan itu membuka celah bagi Anda untuk mendorong mereka membeli.
(Bahkan jika Anda gagal pada kesempatan pertama karena mereka benar-benar belum punya uang, toko online Anda kini mengendap di top of mind mereka. Dan setelah punya uang, mereka sudah tahu dimana harus belanja)
Sekarang pertanyaannya..
Bagaimana cara Psikologi Penjualan memicu window shopper membeli ?
Kata partner saya, Nonik ; Ini pertanyaan sejuta dollar
Tapi jawabannya sederhana.
Dengan memahami psikologi. Sebab segala jenis keputusan, tanpa kecuali keputusan membeli (atau tidak) terjadi dalam otak manusia.
Tak heran jika legenda iklan & pemasaran, Claude Hopkins, pernah berkata :
‘Praktisi periklanan HARUS paham psikologi. Semakin banyak dia tahu tentang psikologi, semakin bagus’
Artinya sebagai penjual, semakin banyak Anda tahu tentang cara pikiran manusia bekerja, online shop Anda berpeluang menjual lebih banyak kepada window shopper.
Dengan pengetahuan psikologi, Anda mampu menarik perhatian mereka…. Menumbuhkan minat, kemudian memunculkan keinginan tak tertahankan untuk memliki produk,,, dan akhirnya mendorong mereka membeli saat itu juga.
Dan kabar baiknya, Anda tidak perlu menjadi sarjana psikologi.
Pada posting ini saya akan menunjukkan 5 trik psikologi praktis, yang berpotensi memberikan hasil segera setelah Anda menerapkannya…
Penasaran ?
Teruskan membaca…
5 trik psikologi yang terbukti dapat meningkatkan penjualan di online shop Anda
Sedikit disclaimer sebelum kita mulai.
Sama seperti semua hal di planet ini, tak satu pun trik psikologi berikut yang dijamin 100 % berhasil. Dua orang menggunakan trik yang sama tidak otomatis mendapatkan hasil yang sama.
Tapi dengan asumsi Anda punya produk bagus, harga bersaing dan desain website profesional, penggunaan trik-trik psikologi berikut bisa jadi faktor penentu terjadinya penjualan di toko online Anda.
Cukup adil ?
Baik, mari kita mulai.
Trik #1 : Kontras
Bayangkan Anda melihat foto berisi 9 pria finalis L-Men of the Year 2014 dengan perut six-pack. Kemudian ditengah-tengah mereka terselip satu pria dengan perut one pack (sebut saja inisialnya Rusdianto).
Pertanyaan saya, siapa diantara 10 pria itu yang segera menarik perhatian Anda ?
Terima kasih karena telah menunjuk saya 🙂
Nah, efek kontras baru saja mempengaruhi Anda. Itu wajar, karena sudah menjadi sifat alami manusia tertarik pada segala sesuatu yang secara visual menonjol dari lingkungan sekitarnya (Psikolog sosial menyebutnya efek Von Restorff).
Perilaku yang sama juga terjadi saat orang melihat sebuah halaman web. Perhatian pengunjung secara otomatis tertarik pada elemen web yang kontras.
Dan di internet, jika Anda berhasil menarik perhatian pengunjung maka Anda berpeluang besar mengubahnya menjadi penjualan.
Ada banyak trik populer menggunakan efek kontras untuk meningkatkan penjualan di toko online. Misalnya dengan menampilkan gambar sebuah produk lebih besar dari produk lainnya (sumber riset)
Tapi pada posting ini saya akan berbagi dengan Anda rahasia yang jarang diketahui orang, yaitu menggunakan efek kontras untuk melipatgandakan penjualan Anda saat menggelar diskon.
Nah, mari kita berasumsi ada window shopper nyasar ke toko online Anda setelah melihat promo diskon Anda via twitter.
Bagaimana cara efek kontras dapat mengubah ketertarikan awal itu menjadi penjualan ?
Caranya mudah.
Pertama, membedakan warna nominal harga normal dengan warna nominal harga discount. Lihat contohnya pada screenshot dibawah :
Penggunaan warna merah yang kontras secara otomatis menarik perhatian orang lebih dari warna hitam di sekitarnya.
Kontras warna ini juga menegaskan perbedaan antara harga normal yang lebih mahal, dengan harga discount yang lebih murah.
Rentang perbedaan harga ini tidak terlalu dirasakan oleh konsumen jika secara visual warna nominalnya serupa (sama-sama berwarna hitam).
Selain efek kontras, penggunaan warna merah itu sendiri terbukti menciptakan persepsi harga yang lebih murah di otak konsumen dibanding jika Anda menggunakan warna hitam (sumber riset)
Dan pemanfaatan efek kontras belum berakhir sampai disitu…
Kedua, Anda bisa membuat perbedaan harga semakin mencolok dengan membedakan ukuran font yang Anda gunakan.
Hasil riset membuktikan nominal harga yang menggunakan font lebih kecil selalu dipersepsikan lebih murah dari nominal harga yang menggunakan ukuran font lebih besar.
Itu saja.
Memang, diskon itu sendiri sudah cukup kuat memicu minat beli window shopper….Tapi dengan menambahkan efek kontras pada warna & ukuran font, Anda bisa melipatgandakan pengaruh diskon, sehingga mereka tidak menunda pembelian.
Keren! 🙂
Trik #2 : Mentalitas Kawanan
Telah banyak riset yang membuktikan manusia sebagai mahluk kawanan.
Mentalitas kawanan merupakan manifestasi dari insting bertahan hidup manusia sejak leluhur kita pertama kali berjalan tegak. Nenek moyang kita dimasa lalu hidup dan bergerak dalam gerombolan demi melindungi diri dari serangan predator. Terpisah dari kawanan berarti mati..
Mentalitas ini tetap bertahan hingga era modern, meski taruhannya bukan lagi dimangsa hewan buas.
Untuk melindungi diri dari kerugian, manusia modern selalu berpedoman pada perilaku orang lain di sekitarnya.
Semakin banyak Anda melihat merek, model, atau produk tertentu dipakai orang, semakin yakin Anda pada kualitas produk bersangkutan. Orang banyak jarang salah, bukan ?
Bahkan lebih sering daripada tidak Anda membeli sesuatu tanpa sadar, hanya karena melihat orang lain juga membelinya. Seolah ada perasaan tidak aman jika Anda tidak menjadi bagian dari trend. (ini alasan favorit Nonik untuk membenarkan sifat borosnya)
Memanfaatkan perilaku ini, Anda juga bisa memicu minat beli window shopper hanya dengan menunjukkan banyak orang yang telah membeli produk sebelumnya.
Berikut cara melakukannya :
Pertama, pastikan Anda mempunyai area khusus ‘produk terlaris’ di homepage Anda.
Kata ‘laris’ mengirim sinyal kepada window shopper bahwa banyak orang yang telah menggunakan produk Anda sebelum mereka. Contohnya seperti screenshot dibawah :
Selain menumbuhkan rasa aman, kata ‘terlaris’ ‘best sellers’ atau semacam itu, juga memicu sifat dasar manusia untuk menjadi bagian dari trend (istilah lain dari kawanan).
Dan seperti Anda tahu, jauh lebih banyak orang membeli produk karena ingin menjadi bagian dari popularitas ketimbang karena mereka membutuhkannya.
Kedua, jangan menggunakan kalimat generik recommended atau related product pada penawaran upselling – cross-selling di halaman produk.
Gunakan kalimat ‘Orang yang membeli produk ini juga membeli’ atau semacam itu, sebagai gantinya.
Fungsi kalimat diatas sama seperti kategori ‘produk terlaris’.
Kalimat ‘…paling banyak dibeli’ membangun rasa aman pada diri window shopper…. Dan yang terpenting, sekali lagi memicu sifat dasar mereka untuk menjadi bagian dari kawanan.
Trik #3 : Kebaruan
Apakah Anda sulit memahami logika ribuan orang yang setiap tahun rela antri berhari-hari demi mendapatkan iPhone seri terbaru ? Saya pun.
Tapi itu sifat alami manusia. Riset membuktikan otak manusia selalu tertarik pada segala hal yang berbau baru.
Andapun bisa memanfaatkan perilaku ini untuk melipatgandakan minat beli window shopper.
Dan diantara ke-5 trik psikologi pada posting ini, efek kebaruan paling mudah digunakan.
Mengapa mudah ?
Karena Anda cuma perlu mencantumkan kata ‘baru’ itu sendiri di website Anda.
Jadi jika Anda belum memilikinya, segeralah membuat satu kategori lagi di website Anda kemudian memberinya label ‘BARU’.
Lebih baik lagi jika Anda bisa memajang ‘produk terbaru’, ‘new arrivals’ atau semacam itu dalam area tersendiri di homepage Anda.
Trik # 4 : Paradoks Pilihan
Bulan lalu saya telah menyinggung tentang paradoks pilihan pada posting Cara Mudah Meningkatkan Penjualan Online Shop Hingga 600 %.
Dalam posting itu saya mengutip hasil riset Prof Sheena Iyengar dari Columbia University, yang berhasil meningkatan penjualan hingga 600 % setelah dia mengurangi jumlah produk yang ditawarkan kepada konsumen dari 24 pilihan menjadi 6 pilihan.
Mengapa itu bisa terjadi ?
Ketika Anda menawarkan banyak pilihan, konsumen mengalami kelumpuhan analisis saat membandingkan kelebihan & kekurangan masing-masing produk. Proses menganalisa informasi melelahkan otak. Dan otak manusia membenci kerumitan.
Hasilnya tentu saja merugikan Anda sebagai penjual, karena orang cenderung tidak memilih apapun saat disodorkan banyak pilihan. Percayalah, window shopper mengalami itu saat berkunjung ke toko online Anda.
Sebaliknya, semakin sedikit pilihan produk yang Anda tampilkan semakin besar kemungkinan window shopper membeli.
Dan berdasarkan penelitian saya, jumlah ideal produk yang Anda tawarkan maksimal 4 – 6 item.
Berikut contohnya pada kategori produk terpopuler…
Atau pada penawaran upsell/cross-sell
Trik #5 : Kelangkaan
Kelangkaan menjual karena secara psikologis orang takut kehilangan kesempatan memiliki sesuatu.
Dengan memperjelas kelangkaan, Anda mengingatkan window shopper resiko kehilangan jika tidak membeli saat itu juga.
Dan penggunaan trik ini tidak sesulit kedengarannya
Sebagai contoh, Anda bisa mulai dengan satu langkah sederhana berikut…
Cantumkan jumlah stok yang tersedia dihalaman produk Anda….
Jumlah stok tersedia ini dapat disebabkan oleh jumlah produksi yang terbatas… atau karena sebagian besar produk Anda sudah terjual.
Contohnya seperti screenshot dibawah :
Harap menjaga kejujuran Anda saat menggunakan trik kelangkaan.
Jika Anda mengatakan stok tersisa 2 namun faktanya kemudian Anda menjual produk yang sama lebih dari 3 kali, maka kebohongan ini akan menghancurkan kredibilitas Anda.
Selanjutnya…
Anda lihat, betapa mudahnya menjual setelah Anda mengetahui cara otak konsumen mengambil keputusan.
Dan Anda mungkin mulai menyadari betapa Anda selama ini juga telah menjadi ‘korban’ dari trik-trik psikologi diatas ?
Sebagai konsumen Anda boleh membenci psikologi. Tapi sebagai penjual, Anda akan cinta setengah mati pada psikologi 🙂
Mulai sekarang saya ingin Anda meluangkan waktu 30 menit sehari selama 5 hari kedepan, untuk menerapkan setiap trik psikologi diatas.
Dan sebagai hadiah…
Minggu depan saya akan kembali berbagi satu tips praktis untuk meningkatkan penjualan online shop Anda.
Agar tidak ketinggalan, segera daftarkan nama & email Anda untuk berlangganan newsletter writepreneurs
Daeng Rusdianto memang selalu Luar biasa
jadi sadar nih, apa yang harus dibenahi