Sesaat lagi, Anda akan mengetahui cara menjual barang online untuk produk Anda. Teruskan membaca…
Apakah Anda tahu kalau toko fisik adalah pesaing terberat toko online Anda.
Anda mungkin mengira pengunjung yang batal membeli pergi ke toko online pesaing.
Tidak selalu. Sebuah riset menemukan lebih 60 % dari jumlah mereka lari ke toko fisik.
Bayangkan besarnya potensi keuntungan yang Anda peroleh jika Anda tahu cara menahan mereka. Dan posting ini akan membantu Anda mewujudkannya.
Saya akan menunjukkan cara menjual barang di toko online Anda yang memastikan para pengunjung tidak pergi sebelum mereka belanja.
Tapi sebelum itu, biar saya jelaskan dulu alasan mengapa konsumen beralih ke toko fisik.
Daftar Materi
Perilaku webrooming
Tidak semua konsumen yang siap membeli, lalu berkunjung ke toko online dengan maksud belanja disana.
Perilaku konsumen ini disebut webrooming.
Kunjungan mereka ke toko online hanya untuk mencari informasi produk seperti harga, fitur atau model, sebelum meluncur ke toko fisik terdekat.
Riset Merchant Warehouse menemukan 69 % pengguna smartphone usia 18 – 36 tahun dan 71 % yang berusia 37 – 46 tahun melakukan webrooming.
Artinya toko fisik menelikung lebih dari setengah pengunjung toko online.
Lalu bagaimana cara merebut kembali keuntungan ‘yang seharusnya’ menjadi milik Anda?
Teruskan membaca.
Alasan mengapa orang enggan belanja online
Hasil riset Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA)) pada bulan Januari 2014 berhasil mengungkap penyebab orang Indonesia enggan belanja online :
- 38 % orang yang terakhir belanja online 6 bulan lalu (non-recent online shopper) mengaku. kurangnya kontak fisik dengan barang yang dijual sebagai alasan mereka belum belanja lagi
- 42 % orang yang belum pernah belanja online sama sekali, mengaku enggan belanja online karena ingin mencoba barangnya terlebih dahulu.
Apa makna dari data diatas ?
Benar. Interaksi lansung dengan produk adalah faktor pemicu konsumen lebih memilih toko fisik
Tapi data diatas juga mengisyaratkan konsumen tidak menututp sepenuhnya peluang belanja online.
Sebenarnya konsumen siap belanja online, jika toko online menyediakan pengalaman berinteraksi dengan produk yang mirip dengan belanja konvensional.
Kabar baiknya, memenuhi keinginan mereka tidak sesulit kedengarannya.
Meski tidak dapat menghadirkan produk secara nyata, namun toko online dengan bantuan teknologi fotografi mampu menciptakan persepsi produk ‘nyata’ di otak konsumen.
Mari saya tunjukkan cara melakukannya.
Cara menciptakan persepsi produk ‘nyata’ di otak konsumen
1. Tampilkan foto berkualitas
Jangan ragu mengeluarkan biaya untuk menghasilkan foto berkualitas. Ini adalah investasi terbaik yang pernah Anda keluarkan… dan akan membayar Anda keuntungan paling tinggi.
Foto berkualitasn berarti resolusi jelas. Tidak kabur.
Foto berkualitas berukuran besar. Ukuran standar foto di halaman produk yaitu sekitar 640 x 640 pixel atau 800 x 800 pixel.
Berikut salah satu contoh foto produk berkualitas yang bisa jadi acuan Anda.
Contoh foto produk North Face diatas menampilkan warna, detil & tekstur produk dalam wujud hampir nyata.
2. Sediakan fitur Zooming
Menyediakan fitur zooming bagi konsumen telah menjadi standar industri e-commerce. Jika Anda belum memilikinya, segera hubungi developer web Anda, atau cukup googling template-template toko online yang memiliki fitur zooming.
Salah satu online shop di Indonesia yang memiliki fitur zooming bagus adalah Zalora
Konsumen yang mengarahkan kursor ke foto produk dapat memperbesar tampilan bagian-bagian tertentu dari produk. Sebuah layar zooming akan muncul disamping kanan, menayangkan bagian-bagian produk yang disorot oleh kursor.
3. Tawarkan varian foto multi sudut
Anda bisa melihat contohnya, juga pada Zalora com.
Disamping foto utama, Zalora menyediakan varian foto produk yang direkam dari 4 sudut berbeda (lihat panah merah).
Pengunjung yang klik salah satu varian foto dapat melihat tampilan besarnya, juga dapat menyorot bagian-bagian tertentu menggunakan fitur zooming..
Melihat produk dari sudut berbeda memberi konsumen pengalaman yang sama seperti saat mereka membolak-balik produk di toko fisik.
Dan sebagai tambahan….
Perkuat dengan jaminan pengembalian
Membentengi diri dari resiko pembelian berada dibalik keinginan konsumen menyentuh produk secara lansung.
Hampir tiap hari konsumen dicecoki cerita horor penipuan belanja online (barang berkuliats rendah, produk cacat, pesanan tidak sampai, dsb).
Jaminan atas resiko pembelian menghalau segala keraguan konsumen.
Dan sebagai penjual, Anda-lah yang harus mengambil alih resiko pelanggan.
Toko online Zalora melakukan ini dengan cara yang bagus (lihat panah berwarna biru pada screenshot sebelumnya)
Zalora juga menambah tingkat kepercayaan konsumennya dengan jaminan pengembalian dana selama 30 hari ( hanya toko online yang benar-benar yakin dengan kualitas produknya berani menjamin selama itu)
Bertindak sekarang untuk menghalangi toko fisik merampas calon pembeli Anda
Anda bisa menjaga 64 % calon pembeli Anda tidak lari ke toko fisik dengan menawarkan pengalaman belanja online mirip dengan belanja konvensional.
Caranya mudah :
- Gunakan foto beresolusi tinggi dengan ukuran antara 640 – 800 pixel
- Lengkapi halaman produk dengan fitur zooming
- Sediakan varian foto yang direkam minimal dari 4 sudut berbeda
- Berikan jaminan pengembalian minimal 30 hari
Lakukan sekarang dan bulan depan Anda akan melihat penjualan Anda meroket.
wah makasih banget infonya, bermanfaat banget nih buat pemula yang baru buka toko online biar tau gimana caranya biar bisa bersaing sama toko offline, juga toko online ini harus menyertakan review terbaik yang tidak kalah keren dengan toko offline