Jika Anda ingin tahu cara membuat iklan produk yang menjual, maka Anda berada di tempat yang tepat.
Teruskan membaca…
Mungkin Anda mulai paham mengapa konsumen mengabaikan promosi Anda (dengan kata lain, Anda gagal menjual produk).
Ya, benar. Karena Iklan Anda terlihat seperti iklan.
Dan sesuai janji saya, sekarang saya ingin menunjukkan :
Cara menghindari Iklan Anda terlihat seperti Iklan
Sumpah, konsumen tidak ingin membaca promosi Anda.
Konsumen ingin mencari informasi untuk menyelesaikan masalahnya, atau meningkatkan kualitas hidupnya saat ini.
Jadi meskipun akhirnya iklan Anda menjual sesuatu, pastikan Anda menulis iklan sebagai informasi bermanfaat.
Sayangnya, saat ini semua iklan di internet dikemas 100 % sebagai iklan. Konsumen bisa mengendus bau ‘hard selling’ Anda, dengan ketajaman yang sama seperti Bung Roy Apasih mencium aroma-aroma kehadiran mahluk astral.
Maka alih-alih membaca iklan Anda, konsumen buru-buru klik tombol X, atau bergulir kebawah-keatas secepatnya. Mereka menghindari melihat iklan Anda seolah sedang menghindari wabah penyakit.
Agar Anda tidak mengalami nasib yang sama seperti penjual lain diluar sana, pastikan Anda menghindari 5 kesalahan terbesar yang mereka lakukan saat membuat iklan.
Selama Anda bisa menghapus 5 kesalahan tersebut dari iklan Anda, saya jamin konsumen memandang iklan Anda sebagai informasi bermanfaat, dan tanpa sadar mendorong mereka bergegas mentransfer uang ke rekening bank Anda.
Nah, berikut 5 kesalahan tersebut :
Kesalahan #1. Anda menulis
Seharusnya, Anda berbicara.
Komunitas copywriter di era media cetak menyebut iklan sebagai Salesman in print. Karena iklan tak ubahnya sosok salesman yang bicara kepada konsumen.
Coba cermati kembali kalimat-kalimat dalam iklan Anda. Apakah terdengar seperti bahasa seorang salesman saat bertatap muka dengan konsumen ?
Saya (Rusdianto) 100% percaya, Tidak.
Baris iklan Anda mungkin terlihat seperti berikut :
Hadirilah seminar bisnis online paling revolusioner tahun ini “Cara menghasilkan 10 juta / hari dari HP Anda Tanpa Modal” yang menghadirkan pakar social media marketing kompeten dibidangnya.
Harga tiket cuma 1.500.000/orang, sudah termasuk makan siang, ID card, tote bag, dan slide materi seminar.
Peserta dibatasi 60 orang saja. Beli tiket sekarang sebelum terlambat. Hubungi nomor : 08123456789
NOTE : Sungguh, tanpa modal usaha ? Trus tiketnya bayar pake uang monopoli ?
Oke, abaikan sifat kritis saya 🙂
Sekarang bandingkan dengan contoh iklan yang berbicara seperti seorang salesman dibawah ini :
Teman, bulan April lalu saya mengikuti seminar bisnis di Jakarta, yang telah mengubah toko online saya dari NOL order per-bulan menjadi toko online dengan rata-rata penjualan 153 item per-minggu.
Terbaik dari semua, sesuai ilmu yang saya peroleh dari seminar tersebut, saya berhasil meningkatkan penjualan toko saya tanpa membayar iklan sepeser pun, atau menyewa ahli social media marketing.
Jika Anda ingin meraih hasil seperti saya (siapa yang tidak mau?), dan Anda kebetulan berdomisili disekitar Kota Makassar, maka saya punya kabar baik buat Anda.
Seminar yang sama siap digelar kembali di Hotel Sahid Makassar pada Hari Sabtu, 30 Juni 2018.
Tapi ada kabar buruk juga. Writepreneurs Media (penyelengara seminar) sengaja membatasi hingga 30 peserta saja dengan alasan yang baik; Agar trainer fokus membimbing peserta.
Jadi segera amankan kursi Anda sekarang dengan menghubungi saya (Rusdianto) dinomor berikut :
Sebagai prospek, mana yang lebih menarik perhatian Anda ?
Kesalahan #2. Anda menjual kepada semua orang
Teman, camkan ini baik-baik. Bila perlu bedah batok kepala Anda, kemudian jejalkan kedalamnya :
Anda tidak bisa menciptakan keinginan membeli. Anda hanya bisa menemukan orang yang sudah punya keinginan membeli, lalu menghubungan produk Anda dengan keinginan tersebut.
Jangan menjual kepada semua orang.
Banyak contoh promosi cerdas didunia nyata yang boleh Anda tiru. misalnya :
Iklan susu Anlene yang menyasar orang-orang yang telah memiliki keinginan mencegah osteoporosis.
Atau Tim Prabowo yang cerdik menargetkan konstituen yang sudah punya keinginan mengganti Jokowi ditahun 2019.
Kedua contoh diatas tidak berusaha menjual produk (atau dalam kasus iklan politik : menjual angan-angan) kepada semua orang. bahkan jika mereka punya anggaran tak terbatas untuk melakukannya.
Anda pun.
Jika ingin konsumen merespon iklan Anda, menulislah kepada segmen yang sudah punya keinginan membeli produk Anda.
Jangan lakukan ini :
Perkenalkan, kami dari sasana ‘Anak Makassar Boxing Camp’, menawarkan jasa pelatihan bela diri Mix Martial Arts kelas reguler 1 bulan. Bela diri populer ini cocok untuk pria maupun wanita, anak-anak ataupun dewasa, dan akan dilatih oleh guru bersertifikat dengan kurikulum pengajaran standar internasional.
Jumlah peserta terbatas. Silahkan mendaftar dinomor :
Sebaliknya, ikuti contoh dibawah :
Untuk pria berkeluarga.
Apakah Anda termasuk pria bernyali yang siap mengambil tindakan apapun yang diperlukan... untuk melindungi anak, istri & rumah Anda dari gangguan orang jahat ?
Jika Anda menjawab Iya, maka Anda-lah kandidat sempurna yang kami cari untuk menguasai ‘30 teknik rahasia melumpuhkan seketika serangan penjahat’, lansung dibawah bimbingan Mr. Tanaka, mantan pelatih bela diri pasukan KOPASSUS TNI AD,
Sebenarnya teknik bela diri mematikan ini cocok bagi siapa saja, pria maupun wanita. Namun Mr. Tanaka menegaskan dirinya hanya mau melatih…. AYAH. Karena menurut Tanaka San “Hal terburuk yang bisa dialami seorang pria adalah melihat keluarganya diserang, dan dia tidak mampu berbuat apa-apa untuk melindunginya.”
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan datang lansung ke sasana Anak Makassar Boxing Camp setiap hari kerja, atau hubungi saya (Rusdianto) via WhatsApp dinomor :
Anda lihat bedanya ?
Siapa Ayah didunia ini yang tidak punya keinginan melindungi keluarganya ?
Kesalahan #3. Anda melulu bicara tentang produk
Berapa orang didunia ini yang peduli pada produk Anda ?
Cuma 1 orang : Anda.
Hanya Anda seorang yang terobsesi pada produk Anda.
Dan itu tercermin dalam iklan Anda. Contohnya :
Stok terbatas. Pesan sekarang sebelum kehabisan.
Kopi suplemen kami terbukti mampu menambah stamina & daya tahan pria dewasa. Terbuat dari 100 % bahan alami berkualitas eksport, dan diproses menggunakan mesin modern berteknologi canggih.
Order via WA/SMS : 08123456789
#OMDO = Blacklist.
Iklan diatas melulu bicara tentang produk – Semoga Dewa Copywriting mengampuni dosa siapapun yang mengajari si penulis iklan.
Masalahnya, konsumen tidak peduli kehebatan produk Anda (sehingga mengabaikan iklan).
Konsumen hanya peduli pada masalahnya sendiri.
Jadi jika Anda berhasil membuat konsumen yang membaca iklan Anda berpikir “Orang ini betul-betul memahami masalah saya”, maka produk Anda Insha Allah menjual dirinya sendiri.
Berikut contohnya dalam iklan :
Bro, sekarang ada ‘senjata rahasia’ yang memungkinkan pria berumur diatas 40 tahun seperti Anda, mampu bercinta selama 30 menit (bahkan lebih). Dan masih sanggup melanjutkan 2 – 3 ronde lagi setelahnya.
Sebelum Anda bertanya, saya ingin tegaskan cara ini 100 % alami. Ini bukan krim penis atau sejenis viagra.
Dan coba tebak, apa ? saya ingin berbagi ‘senjata rahasia’ itu dengan Anda sekarang, asalkan ….. Anda bersedia minum kopi.
Hubungi saya (Rusdianto) jika Anda tertarik mendapatkan informasi detail di nomor : 08123456789
Tunjukkan terlebih dahulu empati Anda terhadap masalah konsumen. Kemudian secara halus menghubungkan produk Anda sebagai solusinya.
Dalam iklan, empati memimpin. Produk mengikuti.
Omong-omong, produk dalam iklan diatas hanya rekaan saya. Namun jika Anda tahu ada produk yang bekerja sehebat itu, cepat email saya
Teruskan membaca…
Kesalahan #4. Anda menjual
Fakta : Konsumen menolak menjadi objek penjualan. Tapi mereka senang membeli.
Teman, manusia modern makin cerdas menanggapi iklan.
Hari ini konsumen piawai menggunakan ads blocker di PC mereka. Menekan opsi sembunyikan iklan di akun Facebook. Leave group yang melulu posting ‘produk terbaru’, Dan unfriend orang yang cuma pura-pura berteman untuk merekrut downline.
Disisi lain, angka penjualan online meroket.
Setiap hari toko online dinegeri ini mengirim puluhan ribu paket ke rumah konsumen. Artinya orang makin senang belanja.
Jadi Anda hanya perlu mengubah cara beriklan, demi menarik minat belanja konsumen.
Lihat contoh iklan produk pemutih gigi berikut :
Dijual cepat pemutih gigi import asli Korea, yang dapat memutihkan gigi kuning akibat merokok. Telah terbukti, hanya dalam 7 hari banyak orang bisa menghilangkan semua noda kuning kecoklatan dipermukaan gigi mereka.
Harga paling murah. Stok terbatas. Siapa cepat, dia dapat.
Order via SMS : 08123456789 & WA : 0987654321
Bandingkan dengan contoh baris iklan berikut :
Tahukah Anda, senyum Anda memiliki efek lansung lebih besar terhadap kehidupan asmara & finansial Anda, dibanding bagian lain dari penampilan Anda ?
Bahkan menurut riset, 91 % orang mengaku selalu mengingat lawan jenis yang memiliki senyum menarik. Bukan hanya itu, 89 % manager personalia perusahaan Fortune 500 mengatakan mereka memprioritaskan pelamar yang memiliki senyum menarik saat wawancara.
Mungkin itu sebabnya Anda bersama 67 % penduduk Indonesia lainnya berharap bisa mengubah senyum, dengan memperbaiki masalah yang Anda miliki sejak dulu, seperti gigi kuning atau noda kecoklatan nikotin yang menempel dipermukaan gigi.
Tentu, keinginan Anda mengubah senyum sangat beralasan. Karena seperti Anda lihat, senyum Anda bisa meningkatkan atau menghancurkan hidup Anda.
Namun menggosok gigi saja sulit mengembalikan keputihan gigi Anda. Apalagi jika Anda butuh hasil instant karena terlanjur membuat janji kencan dengan seseorang atau memenuhi panggilan wawancara, minggu depan.
Tapi bagaimana jika ternyata Anda bisa memutihkan gigi Anda secerah mutiara, hanya dalam waktu 24 jam ? Karena sekarang telah ada produk pemutih gigi ……. bla, bla, bla…
Anda lihat ?
Yang pertama, menjual….
Contoh kedua menawarkan bantuan.
Selama Anda tidak menempatkan konsumen sebagai objek, mereka dengan senang hati mengisi rekening bank Anda..
Kesalahan #5. Anda mengklaim
Teman, konsumen lebih cerdas dari Anda.
Konsumen makin kritis & skeptis. Mereka selalu meragukan setiap klaim penjual, dengan level sama seperti pendukung Prabowo mencurigai setiap klaim keberhasilan pemerintahan Jokowi.
Saya ingin bertanya, apakah Anda gemar menggunakan kata-kata terbaik, terdepan, paling berkualitas, teknologi canggih, terpercaya, dan sejenisnya ?
Semua penjual online menggunakannya, sehingga konsumen bisa melihatnya disetiap sudut internet. Walhasil kata-kata semacam itu kehilangan daya. Kehadirannya dalam iklan tidak berarti lagi. boro-boro memicu orang buru-buru memesan produk Anda.
Lihat contoh buruk promosi produk jelly gamat berikut :
Jelly gamat kami dibuat menggunakan bahan-bahan terbaik, dan diproses dengan teknologi canggih menggunakan mesin-mesin modern, sehingga tercipta produk berkualitas tinggi.
Tapi bagaimana jika Anda mengubah klaim abstrak menjadi bukti kongkrit seperti dalam baris iklan berikut :
Anto Jelly Gamat mengandung Asam Amino EPA 26, 69 %… yang menghalangi luka diabetes Anda berkembang jadi infeksi radang tinggi. Ini sama dengan mencoret “vonis potong kaki” dari daftar resiko Anda sebagai penderita diabetes.
Jadi berhenti mengklaim. Sebagai gantinya, tunjukkan apa yang Anda maksud dengan terbaik atau berkualitas, dalam bentuk angka, testimoni, foto after-before, hasil riset atau fakta kongkrit.
Baik…
Sampai disini Anda sudah paham mengapa setelah membaca iklan Anda, konsumen masih enggan membeli
Mulai sekarang, pastikan promosi Anda bebas dari 5 kesalahan besar diatas.
Ok ?
Sampai jumpa……..